Senin, 26 November 2012

just write



Perjalanan ini terlalu panjang untuk dikeluhkan..
Ternyata aku masih menemukanmu..
Menemukanmu yang benar-benar mampu membuatku jatuh cinta lagi..

Tapi aku terlalu takut untuk mengakuinya,
Rasanya terlalu naif
Karena memang aku takut kecewa.
Aku takut kecewa lagi

Aku tidak tau kamu,
Ceritakan tentang kamu,
Aku tidak mau bertanyaa.. aku tak mau bertanya
Karna aku tau itu akan menyakitkan

Sementara itu,
Bisakah kau mambuatku percaya bahwa kau tidak akan meninggalkanku seperti mereka?
Bisakah kau yakinkan ku bahwa kau juga benar-benar mencintaiku?
Bisakah kau yakinkan hatiku yang ragu ini?

Aku egois ya?
Iya aku memang egois,
Tapi kenapa kamu masuk kehidupku,
Salahmu karena kau bisa membuat aku jatuh cinta lagi

Rabu, 10 Oktober 2012

Cerpen


Kau dan kecewaku

Sayang? Salahku apa? Semakin hari kau semakin menjauh. Bicarakan apa yang saat ini kau rasakan? Adakah aku membuat sesak didadamu? Adakah aku mengecewakanmu? Adakah aku menyakiti hatimu? Semakin kau diam seperti ini semakin aku tak tentu arah.
Sayang? Bicaralah.. sepatah kata saja..aku rindu. Rindu senyummu, ketawamu, ejekanmu, aku rindu pelukanmu. Sayang.. tegakah kau tinggalkan aku setelah kecupanmu yang pertama ini. Kau buatku melayang tinggi, sekarang kau campakkan aku.. aku tak terima ini.. sayang, tolong jangan katakan ini sebagai kecupan pertama dan terakhirmu. 

***

Menunggumu walaupun menjemukan adalah hal yang paling kucintai. Di pohon tua yang rindang ini, kita berjanji untuk memadu rasa. Sudah sekian lama kita tidak berjumpa, setelah kau putuskan untuk mengadu nasib ‘sementara’ dikota besar itu. Tak terbayangkan rasanya waktu itu ketika pertama kali kau putuskan untuk meninggalkanku, sungguh seperti duniaku hampir roboh. “aku akan selalu mencintaimu dan setelah aku pulang kita akan menikah” itu katamu. Itulah obat yang aku gunakan ketika aku sakit. Itu juga obat yang aku konsumsi ketika aku sudah mulai menyerah menjalani kehidupan tanpa mu. Aku percaya kamu.

Mobil merah tua mulai menikung menuju ke arahku, aku bisa melihatnya diatas perbukitan ini siapapun yang datang menuju kearahku. Tanpa kusadari darah ku berdesir kencang, tersungkur aku diatas kursi kenangan dibawah pohon ini. “kau datang juga”, lirihku. Aku tak bisa bangkit, kau begitu mempesona begitu berjalan kearahku, tersenyum, dan langsung meraih tanganku tanpa sepatah katapun. “aku rindu”, bisikmu. “aku juga sayang, sangat..sangat..” dan kita tersenyum.

Dua tahun berpisah, dan ini lah rasanya ketika bertemu kembali, jiwa ini benar-benar terasa penuh oleh kamu. Wajahmu tanpak memerah bahagia, senyummu mengembang, tapi itu terlihat bukan seperti senyummu dahulu. Tanganmu dingin dan kau memang semakin putih. Ahh..mungkin karena terlalu lama dimobil yang ber-AC dan karena tinggal dikota jadi kau bisa mengurus diri lebih intens lagi. Kau terlihat keren dengan kemeja yang kau biarkan terbuka dan memperlihatkan kaos hitam didalamnya, aku pangling dan tak sempat berfikir bahwa itu bukan kau yang dulu. Teralu bahagiakah ini? Hingga aku lupa mencatat hal-hal sepele yang sedikit berubah darimu.

Kita memancing bersama lagi. Kau sungguh-sungguh jahil. Masih tega meninggalkan aku sendiri dan sengaja membiarkan aku mencarimu berkeliling-keliling. Dan ternyata kau hanya bersembunyi  di mobil sambil melihat aku yang kebingungan dan hampir menangis. Setelah aku diam, kau mengejutkanku dengan menyuruh seorang anak kecil menutup mataku dari belakang. Bahagianya, aku mengira itu kamu.  Tak tega melihatku jengkel barulah kau tertawa dan menyerahkan setangkai mawar merah. Entah dari mana kau dapatkan itu. Kau memelukku. Aku terkejut, tidak biasanya kau seperti ini begitu gampangnya memelukku. ” Ahh..mungkin karena terlalu bersemangat”, pikirku.

“sayang.. apakah kau masih mencintaiku?” tiba-tiba kau bertanya lirih setelah puas mengerjaiku. “aku rasa kau tak perlu bertanya lagi, kau sudah tau kan apa jawabanku. Aku sangat, sangat mencintaimu, aku tak bisa hidup tanpamu, aku juga tidak mau hidup sendiri tanpamu”. Mendengarku berucap kau mendekapku erat sekali, tidak pernah aku merasa dekapan yang begini. Bibir kita menyatu, dan kau.. menangis. Sontak aku terkejut, ini pertama kali nya kau peluk dan kau cium aku, tapi kenapa kau menangis? Apakah kau terlalu bahagia? Apakah kau malah menyesal menciumku? Apakah ini ciuman pertama dan terakhirmu? Kau mau kemana? Tapi pertanyaan itu melayang begitu saja, aku tak sanggup bertanya karena terlalu terhanyut oleh rasa bahagia yang begitu berlebihan.

Rasa bahagia karena kau ada disampingku lagi tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Rasanya ada satu ruang kosong dalam diriku telah terisi. Sebulan, dua bualan, tiga bulan, dan sekarang sudah lima bulan kau disini. Tapi sepertinya tak kunjung kudengar kau berkata aku ingin melamarmu seperti janjimu sebelum kau pergi. Apakah aku harus bertanya? Ya aku harus bertanya. Setiap kita bertemu aku terus berharap kau berkata akan melamarku. Aku sudah tidak tahan lagi menunggu, aku tidak mau kehilangan kesempatan.

Tapi,,
#
“Randa sayang, ayo ketempat tante ku, aku mau mengenalkan kamu ke tante. Kamu mau kan?”
“maaf sayang, aku lagi sibuk, bisa kah lain kali saja kita kesana?”
“baiklah”

“sayang, aku lapar”
“makanlah sayang”
“tapi aku mau makan kalau ditemani kamu”
“aku tidak bisa sayang, ada sesuatu yang harus aku lakukan”

“Sayang, aku pengen ketemu”
“sabar ya sayang, aku juga ingin ketemu kamu”
“tapi kenapa akhir-akhir ini kamu sering menolak ketika ajau ajak kemana-mana?”
“aku sudah bilang, kalau aku sibuk sayang, ada hal lebih penting yang harus aku lakukan, aku tidak bisa terus-terusan bersama kamu”
“sampai kapan?”
“sampai tiba waktunya”

“sayang aku kangen”
“aku lagi sibuk”
“apa? Sedikitpun tak ada waktu untukku lagi?”
Tuuuuuutt...tuuuuut.. (telfon kau putuskan)
#

Perlakuanmu sekarang berubah, kau enggan balas sms ku, kau seperti tidak ingin berbicara padaku. Kebahagiaan ini begitu cepat pudar. Ada apa? Apa salahku? Apakah kau sudah tidak mencintaiku lagi? Kalaupun kau muak atau benci padaku, kenapa baru sekarang seperti ini? Kenapa tidak dari dulu saja sewaktu kau jauh dariku? Bicaralah sayang. Mana janjimu dulu yang ingin melamarku? Mana janjimu dulu yang ingin hidup bersamaku? Kau jahat Randa, kejam.

Bicaralah padaku, temui aku.
Aku sudah tidak tahan lagi, kau selalu memberi alasan. Semakin hari kau semakin menjauh. Kau malah pindah dari rumah, tanpa kabar ke siapapun. Telfonmu tidak aktif, social networkmu kau nonaktifkan.

Berbulan-bulan kau seperti ini, aku tidak tahu harus berbuat apa. Hanya air mata yang keluar tiap hari. Rasa ini begitu menyakitkan, lebih sakit daripada terjatuh dari lantai tertinggi gedung-gedung dikota metropolitan itu. Begitu cepatnya kau berubah, apa aku saja yang tidak terlalu peka akan perubahanmu secara perlahan-lahan?
malam itu, telfonku berdering. Entah ada angin apa kau tiba-tiba menelfon. Gemetar tangan ini menyambut telfonmu. Perasaan rindu, marah, muak, jengkel, kesal, sedih, senang semua jadi satu. Mendengar suara mu aku tersungkur. Tak mampu berkata sepatah kata pun.

“hallo......, aku tau aku jahat sekali dimatamu, tapi aku harus pergi dari mu dan semua kenangan tentang kita”
“lalu untuk apa kau kembali menelfonku? Mengapa kau tak mau jujur padaku? Mengapa baru sekarang kau datang dan memberi alasan? Sebenbarnya apa alasanmu? Apa yang membuatmu berubah seperti ini? Bagaimana dengan semua janji-janjimu? Kau bukan lagi orang yang kukenal sebelumnya. Kau terlalu jahat.”
“aku tau aku salah, tapi aku lakukan ini bukan tanpa alasan, kalau aku masih bertahan denganmu menuruti semua janji-janji kita, kau yang akan terluka sayang”
“jangan panggil aku sayang lagi”
“maaf”
Hening, hanya isak tangisku yang berbicara
“jangan menangis, belajarlah untuk hidup tanpaku”
“kenapa baru sekarang kau berkata seperti itu? Mengapa tidak kau katakan ini ketika kau ada dikota itu? Mengapa kau masih tetap memberiku harapan dengan menyuruhku menunggumu?”
“itulah salahku sayang”
“apa alasanmu untuk semua ini?”
“aku..aku..aku sudah tidak pantas lagi untukmu. Bagaimanapun aku tidak akan menikahimu, aku tidak mau menyakitimu, aku tidak mau menularkan penyakit ini padamu dan pada anak-anak kita. Maafkan aku, aku bukan laki-laki baik lagi untukmu, kota itu telah merubah seluruh hidupku. Aku harus meninggalkanmu, aku harus meninggalkanmu sayang..”

***

Beginilah akhir yang haus aku terima. Mau tidak mau, aku harus terima. Mau tidak mau, aku harus melepaskan dia, dia orang yang aku cintai. Aku harus melanjutkan hidupku dengan berjuta rasa sedih yang akupun tidak tahu harus bagaimana mengungkapkannya.

Aku tahu ini bukan akhir,
Tuhan selalu menjanjikan kebahagiaan di akhir.

Jumat, 14 September 2012

#perempuan

#perempuan



Sejak awal diciptakannya manusia, hadirnya perempuan benar-benar mampu menyihir perasaan laki-laki.
Adam, laki-laki pertama yang diciptakan Tuhan
Tetap merasa kesepian walau telah memiliki segalanya.
Bayangkan saat itu Adam tidak dipertemukan dengan seorang Hawa.

Perempuan diciptakan begitu cantik
Indah dipandang, bukti sempurnanya ciptaan Tuhan.
Kecantikan perempuan itu mampu membuat orang yang lemah menjadi kuat,
Orang yang kasar menjadi lembut,
Orang yang pengecut menjadi berani,
Orang yang jahat menjadi baik,
Orang yang sedih menjadi bahagia.

Tapi, kecantikan seorang perempuan juga bisa membuat semuanya terbalik
Orang yang kuat menjadi lemah,
Orang yang lembut menjadi kasar,
Dan.. kau tau lah kelanjutannya apa..

Tahu kan kisah Habil dan Qabil?
Yap, keturunan Adam dan Hawa setelah mereka dicampakkan dari surga dan dipertemukan di bumi.
Qabil tega membunuh saudara nya sendiri karena tidak mendapatkan wanita yang Ia sukai
Ia juga merasa cemburu karena calon Istri yang diberikan padanya tidak secantik calon istri saudaranya, Habil.
Ckckckc

Kalo baca sejarah Yunani kuno,
Pasti kamu tau kan tentang kota Troy,
Kota yang sangat kaya dan berjaya pada masanya
Bisa hancur dan tinggal puing-puingnya saja ketika diserang oleh prajurit dari Yunani.
Tak lain penyebabnya adalah seorang pangeran Troy menculik perempuan yang paling cantik didunia yang pada masa itu adalah Istri serang raja di Yunani.
Hingga timbullah perang, hanya karena memperebutkan si perempuan cantik ini.

Belum lama ini juga terjadi konflik di Madura,
Dugaannya penyebab dari konflik adalah karena perseteruan dua agama
Akan tetapi berdasarkan sumber yang saya baca (Riau Pos bulan Agustus 2012, hari dan tanggal terbit saya lupa)
Menyebutkan bahwa konflik yang terjadi berakar dari masalah keluarga, tak lain tak bukan penyebabnya adalah merebutkan seorang perempuan.
Wawawawaw :D

Lihat saja, para korup**r
Mungkin saja mereka berani melakukan kesalahan karena bujukan si perempuan cantik.

Menyakitkan juga mengetahui kenyataan seperti itu.
Tapi coba buka mata, lihat ayahmu
Bagaimana saat ini ayahmu berjuang mati-matian
Banting tulang berusaha mencari uang itu karena ibu.
Lihat juga, bagaimana seorang laki-laki berjuang mati-matian untuk menjadi pendamping hidup seorang perempuan.

Mmm
Hidup ini indah,
Hidup ini berarti karena aku seorang perempuan.
Oh ya! semua hal pasti ada sebab akibat
Pasti ada baik ada buruknya.

Minggu, 24 Juni 2012

#sebuah catatan tentang rokok

#sebuah catatan tentang rokok


Mungkin iya mungkin tidak, tapi aku ngerasa antara laki-laki dan rokok itu sudah punya ikatan batin yang kuat.
kalo ditanya apa hal yang paling aku cemburuin dari cowok, aku jawab rokoknya
kalo jalan sama cowok yang ngerokok, aku gak risih, tapi aku cemburu..
cemburu kenapa?
karena dia tetap aja milih rokoknya walaupun udah ada aku disampingnya.
aiiiicchhh... XD

kembali lagi sama si cowok yang suka ngerokok.
cowok perokok pasti gak kan mau ninggalin sedetikpun rokoknya itu,
kemanapun dia pergi pasti rokoknya dibawa
entah itu lagi sedih, lagi senang, lagi ngumpul-ngumpul bareng, apalagi lagi kesepian

bayangkan kalo cowok lagi sedih entah itu karena kerjaan atau apalah
pasti tempat curhat utamanya rokok
begitu juga kalo lagi bahagia, pasti deh gak lupa sama rokok.
mau bukti? tuh lihat kalo cowok lagi heppy-heppy sambil gitaran, pasti ada rokok.
abis makan, ngerokok
sambi nyetir, kadang-kadang juga ngerokok
yang lebih parah, sambil (maaf) eek pun kadang ada yang ngerokok
hahah XD

salah satu temanku pernah mengatakan bahwa rokok adalah soulmate-nya
bukan sekedar untuk menuh-menuhin kantong,
bukan sekedar buat have-fun,
dan bukan sekedar buat gaya-gayaan
tapi, teman sejati, teman di berbagai hal, dan teman disegala kondisi

dia juga bilang, akan merasa ada sesuatu yang hilang jika tanpa rokok
bahkan mungkin lebih kehilangan daripada kehilangan pacar
(lebaaayy)

saya ingat, pak guru Fisika semasa saya SMP dulu,
beliau sangat addict sama yang namanya rokok
sampai-sampai sebelum ngajar harus ngerokok dulu,
kalo tidak pikirannya bisa blank dan tak bisa konsen ngajar :D
 my ex juga pernah bilang, kalo dia gak kan bisa nyelesaian kerjaannya tanpa ditemani rokok tercintanya

emm
rokok memang tidak sehat
berbicara tentang rokok pasti berbicara tentang penyakit, aku tau dan tak memungkiri itu.
tapi, aku ingin sedikit berbeda
aku ingin melihat rokok dari kacamata yang berbeda
jadi
rokok tidak melulu tentang penyakit yang berujung kematian
tapi rokok juga tentang kehidupan



(special for someone)